Teknologi Tik, atau yang lebih dikenal dengan TikTok, telah menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer di kalangan anak-anak dan remaja saat ini. Namun, di balik kepopulerannya, ada bahaya yang perlu kita ketahui sebagai orangtua dan masyarakat pada umumnya.
Menurut pakar psikologi anak, Dr. Aulia Rahman, “Menggunakan Teknologi Tik secara berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak-anak dan remaja. Mereka bisa menjadi kecanduan dan terpengaruh oleh konten yang tidak pantas atau berbahaya.”
Salah satu bahaya utama dari Teknologi Tik adalah konten yang tidak sesuai untuk usia anak-anak dan remaja. Banyak video yang mengandung kekerasan, pornografi, atau perilaku negatif lainnya yang bisa merusak pola pikir dan perilaku anak-anak.
Selain itu, penggunaan Teknologi Tik juga dapat meningkatkan risiko cyberbullying dan grooming. Anak-anak dan remaja rentan menjadi korban intimidasi atau pelecehan online melalui platform ini. Hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan emosional mereka.
Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Perlindungan Anak Indonesia (APAI), 7 dari 10 anak di Indonesia pernah mengalami cyberbullying melalui media sosial, termasuk TikTok. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk mengenal bahaya Teknologi Tik bagi anak-anak dan remaja.
Sebagai orangtua, kita perlu melakukan pengawasan dan pembatasan terhadap penggunaan Teknologi Tik oleh anak-anak dan remaja. Dr. Aulia Rahman menyarankan, “Buatlah aturan yang jelas tentang penggunaan media sosial dan edukasikan mereka tentang bahaya yang mungkin terjadi. Komunikasi terbuka antara orangtua dan anak juga sangat penting dalam menghadapi masalah ini.”
Dengan mengenali bahaya Teknologi Tik bagi anak-anak dan remaja, kita dapat melakukan langkah-langkah preventif untuk melindungi generasi muda dari dampak negatifnya. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan online yang aman dan positif untuk perkembangan anak-anak dan remaja di masa depan.