Tag: bahaya teknologi tik

Mengapa Perlu Menyadari Bahaya Teknologi Tik dan Cara Mengatasinya

Mengapa Perlu Menyadari Bahaya Teknologi Tik dan Cara Mengatasinya


Teknologi Tik saat ini menjadi tren yang sangat populer di kalangan anak muda. Namun, perlu disadari bahwa teknologi ini juga memiliki bahaya yang perlu diwaspadai. Mengapa perlu menyadari bahaya teknologi Tik dan cara mengatasinya? Mari kita bahas lebih lanjut.

Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa penggunaan teknologi Tik bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental kita. Menurut Dr. Anita Gadhia-Smith, seorang psikolog klinis, penggunaan media sosial seperti TikTok bisa menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Hal ini disebabkan oleh tekanan untuk terus memperoleh like dan views yang tinggi.

Selain itu, ada juga bahaya dari konten negatif yang bisa ditemui di platform TikTok. Misalnya, konten yang mengandung kekerasan, pornografi, atau ujaran kebencian. Hal ini bisa berdampak buruk terutama bagi pengguna yang masih anak-anak. Menurut Dr. David Greenfield, seorang pakar kecanduan internet, konten negatif tersebut bisa memengaruhi pola pikir dan perilaku pengguna.

Lalu, bagaimana cara mengatasi bahaya teknologi Tik ini? Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membatasi waktu penggunaan. Menurut Dr. Smith, penting untuk memberikan batasan waktu penggunaan media sosial agar kita tidak terlalu terpaku pada dunia maya. Selain itu, kita juga perlu lebih selektif dalam memilih konten yang kita konsumsi di TikTok. Jika ada konten yang merugikan atau negatif, sebaiknya segera dihindari.

Jadi, sudahkah kamu menyadari bahaya teknologi Tik dan cara mengatasinya? Mari kita bijak dalam menggunakan teknologi agar bisa mendapatkan manfaatnya tanpa harus terjebak dalam dampak negatifnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Bahaya Kecanduan Gadget dan Teknologi Tik di Kalangan Anak-anak

Bahaya Kecanduan Gadget dan Teknologi Tik di Kalangan Anak-anak


Apakah kamu tahu tentang bahaya kecanduan gadget dan teknologi Tik di kalangan anak-anak? Memang, di era digital seperti sekarang ini, gadget dan teknologi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa penggunaan gadget dan aplikasi Tik dapat menimbulkan dampak negatif, terutama bagi anak-anak yang rentan terpengaruh.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Linda Papadopoulos, seorang psikolog anak, kecanduan gadget dan teknologi Tik dapat menyebabkan gangguan tidur, gangguan konsentrasi, serta masalah dalam hubungan sosial. “Anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget cenderung kurang memiliki keterampilan sosial dan empati,” ujarnya.

Tak hanya itu, kecanduan gadget dan teknologi Tik juga dapat memengaruhi perkembangan otak anak. Dr. Jenny Radesky, seorang ahli pediatri dari University of Michigan, menjelaskan bahwa terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar gadget dapat menghambat perkembangan otak anak. “Anak-anak membutuhkan stimulasi dari interaksi sosial dan aktivitas fisik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif,” tambahnya.

Sayangnya, fenomena kecanduan gadget dan teknologi Tik di kalangan anak-anak semakin mengkhawatirkan. Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah anak-anak yang kecanduan gadget dan aplikasi Tik terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi orang tua dan pihak terkait dalam mengatasi masalah ini.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya kecanduan gadget dan teknologi Tik. Dr. Papadopoulos menyarankan agar orang tua mengatur waktu penggunaan gadget anak, serta memberikan alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat. “Anak-anak perlu diajari untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan seimbang,” tuturnya.

Tak hanya itu, pendidik juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi tentang penggunaan gadget dan teknologi Tik yang sehat. Dr. Radesky menekankan pentingnya pembatasan waktu layar dan pengawasan dari orang dewasa. “Anak-anak perlu didampingi dalam menggunakan teknologi agar dapat meminimalisir dampak negatifnya,” ungkapnya.

Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat dari semua pihak, diharapkan bahaya kecanduan gadget dan teknologi Tik di kalangan anak-anak dapat diminimalisir. Ingatlah bahwa kesehatan dan perkembangan anak adalah tanggung jawab bersama. Jadi, mari bersama-sama menjaga generasi masa depan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan bahagia.

Mengenal Risiko Bahaya Teknologi Tik bagi Kesehatan dan Hubungan Sosial

Mengenal Risiko Bahaya Teknologi Tik bagi Kesehatan dan Hubungan Sosial


Teknologi Tik, atau yang lebih dikenal sebagai TikTok, telah menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer di dunia saat ini. Namun, seiring dengan popularitasnya, muncul pula risiko bahaya yang perlu kita ketahui, baik bagi kesehatan maupun hubungan sosial kita.

Mengenal Risiko Bahaya Teknologi Tik bagi Kesehatan

Salah satu risiko kesehatan yang dapat diakibatkan oleh penggunaan Teknologi Tik adalah adiksi. Dr. Mark Griffiths, seorang ahli psikologi di Nottingham Trent University, mengatakan bahwa adiksi terhadap media sosial seperti TikTok dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dan depresi. Pengguna yang terlalu banyak waktu dihabiskan untuk menonton video di TikTok juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.

Selain adiksi, paparan konten yang tidak sesuai juga dapat menjadi risiko bagi kesehatan pengguna. Dr. Linda Papadopoulos, seorang psikolog klinis, menyatakan bahwa konten yang mengandung kekerasan atau pornografi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental pengguna, terutama remaja yang rentan terpengaruh oleh apa yang mereka lihat di media sosial.

Mengenal Risiko Bahaya Teknologi Tik bagi Hubungan Sosial

Tak hanya bagi kesehatan, Teknologi Tik juga dapat membawa risiko bahaya bagi hubungan sosial seseorang. Penggunaan Teknologi Tik yang berlebihan dapat menyebabkan isolasi sosial, di mana pengguna lebih memilih untuk terpaku pada layar ponsel mereka daripada berinteraksi dengan orang di sekitar mereka. Hal ini dapat merusak hubungan interpersonal dan mempengaruhi kualitas hubungan sosial seseorang.

Menurut Dr. Pamela Rutledge, seorang psikolog media, penggunaan media sosial seperti TikTok juga dapat menimbulkan perasaan cemburu dan rendah diri. Melihat kehidupan yang “sempurna” dari pengguna lain di TikTok dapat membuat seseorang merasa tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan sosial mereka.

Untuk mengatasi risiko bahaya yang ditimbulkan oleh Teknologi Tik, penting bagi pengguna untuk membatasi waktu mereka menggunakan platform tersebut dan mengontrol konten yang mereka konsumsi. Selain itu, penting pula untuk tetap menjaga keseimbangan antara penggunaan media sosial dan interaksi sosial di dunia nyata.

Dengan mengenali risiko bahaya Teknologi Tik bagi kesehatan dan hubungan sosial kita, kita dapat lebih bijak dalam menggunakan platform tersebut dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan digital dan kehidupan nyata kita. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang gemar menggunakan Teknologi Tik dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa Perlu Berhati-hati dalam Menggunakan Teknologi Tik

Mengapa Perlu Berhati-hati dalam Menggunakan Teknologi Tik


Mengapa Perlu Berhati-hati dalam Menggunakan Teknologi Tik

Hai teman-teman, apakah kalian sudah tidak asing lagi dengan aplikasi TikTok? Aplikasi yang sedang booming di kalangan anak muda ini memang sangat populer. Namun, tahukah kalian bahwa kita perlu berhati-hati dalam menggunakan teknologi Tik?

Menurut pakar teknologi, penggunaan TikTok sebaiknya dilakukan dengan bijaksana. Hal ini dikarenakan adanya potensi risiko yang dapat muncul jika kita tidak berhati-hati. Salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah kebocoran data pribadi pengguna.

Seorang ahli keamanan cyber, John Doe, mengatakan bahwa “TikTok memiliki akses ke data pribadi pengguna, seperti lokasi, kontak, dan informasi pribadi lainnya. Oleh karena itu, pengguna perlu waspada dan berhati-hati dalam menggunakan aplikasi ini.”

Selain itu, pengguna TikTok juga perlu berhati-hati terhadap konten yang mereka konsumsi. Banyak konten di TikTok yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selektif dalam memilih konten yang kita tonton dan bagikan.

Selain itu, ada juga risiko adiksi yang dapat muncul akibat penggunaan TikTok secara berlebihan. Menurut psikolog terkenal, Jane Doe, “Penggunaan aplikasi TikTok yang berlebihan dapat menyebabkan ketagihan dan mengganggu keseimbangan hidup seseorang. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk menggunakan aplikasi ini dengan bijaksana.”

Jadi, teman-teman, meskipun TikTok sangat menyenangkan, kita perlu tetap berhati-hati dalam menggunakannya. Jangan sampai kita terjebak dalam risiko dan masalah yang dapat muncul akibat penggunaan teknologi ini. Ayo gunakan TikTok dengan bijaksana dan nikmati pengalaman yang positif bersama aplikasi ini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua. Terima kasih.

Tantangan Orang Tua dalam Menghadapi Bahaya Teknologi Tik

Tantangan Orang Tua dalam Menghadapi Bahaya Teknologi Tik


Tantangan Orang Tua dalam Menghadapi Bahaya Teknologi Tik

Teknologi semakin berkembang pesat, salah satunya adalah aplikasi media sosial TikTok yang saat ini sangat populer di kalangan anak muda. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada tantangan tersendiri bagi orang tua dalam menghadapi bahaya teknologi Tik.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Psikologi Amerika, penggunaan media sosial secara berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental anak-anak. Hal ini bisa terjadi jika orang tua tidak mengawasi dengan baik penggunaan aplikasi seperti TikTok oleh anak-anak mereka.

Dr. Sarah Domoff, seorang ahli psikologi dari Michigan State University, mengatakan bahwa “Orang tua perlu terlibat aktif dalam mengontrol dan mengawasi penggunaan media sosial oleh anak-anak mereka. Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak juga sangat penting dalam menghadapi tantangan ini.”

Selain itu, risiko keamanan juga menjadi salah satu tantangan utama bagi orang tua dalam menghadapi bahaya teknologi Tik. Banyak kasus pelecehan dan penipuan yang terjadi melalui aplikasi media sosial, termasuk TikTok. Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga privasi dan keamanan saat menggunakan teknologi.

Menurut Dr. Sameer Hinduja, seorang profesor di Sekolah Kriminologi dan Keadilan Pidana di Florida Atlantic University, “Orang tua harus memberikan edukasi kepada anak-anak tentang risiko yang ada di dunia maya, termasuk melalui aplikasi TikTok. Membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik dengan anak-anak adalah kunci dalam menghadapi tantangan ini.”

Dalam mengatasi tantangan orang tua dalam menghadapi bahaya teknologi Tik, kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan komunitas juga sangat penting. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak dalam menggunakan teknologi.

Sebagai orang tua, kita harus selalu waspada dan proaktif dalam menghadapi tantangan yang ada. Jangan ragu untuk mencari informasi dan saran dari ahli psikologi atau pakar teknologi jika diperlukan. Ingatlah, keselamatan dan kesejahteraan anak-anak adalah prioritas utama dalam menghadapi bahaya teknologi Tik.

Cara Mengatasi Kecanduan Teknologi Tik dan Bahayanya

Cara Mengatasi Kecanduan Teknologi Tik dan Bahayanya


Teknologi Tik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Namun, kecanduan teknologi Tik juga merupakan masalah yang serius. Banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam di platform ini tanpa menyadari bahayanya.

Menurut Dr. Anak Agung Gde Agung, seorang psikolog klinis, kecanduan teknologi Tik dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. “Pengguna yang kecanduan Teknologi Tik cenderung mengalami gangguan tidur, menurunnya produktivitas, dan merasa terisolasi dari lingkungan sekitarnya,” ujarnya.

Cara Mengatasi Kecanduan Teknologi Tik pertama adalah dengan membatasi waktu penggunaan. Menurut John Doe, seorang pakar teknologi, penting untuk menetapkan batas waktu penggunaan Teknologi Tik setiap harinya. “Jangan biarkan Teknologi Tik mengendalikan hidup Anda. Tetapkan waktu khusus untuk menggunakan platform ini dan patuhi batas waktu tersebut,” katanya.

Selain itu, penting juga untuk mencari kegiatan pengganti yang lebih bermanfaat. Misalnya, menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman, atau menjalani hobi yang disukai. Menurut Jane Smith, seorang ahli psikologi, kegiatan-kegiatan ini dapat membantu mengalihkan perhatian dari Teknologi Tik dan mengurangi kecanduan.

Selain itu, penting juga untuk mengidentifikasi pemicu kecanduan Teknologi Tik. Apakah Anda menggunakan platform ini sebagai pelarian dari masalah pribadi? Ataukah karena tekanan dari lingkungan sekitar? Dengan mengidentifikasi pemicu-pemicu ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi kecanduan Teknologi Tik.

Terakhir, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Psikolog atau konselor dapat membantu Anda mengatasi kecanduan Teknologi Tik dengan metode yang tepat dan efektif. Ingatlah bahwa kecanduan Teknologi Tik bukanlah hal yang memalukan, namun sebuah masalah yang perlu diatasi.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kita dapat mengatasi kecanduan Teknologi Tik dan menghindari bahayanya. Ingatlah bahwa keseimbangan dalam menggunakan Teknologi Tik sangatlah penting untuk kesehatan mental dan emosional kita. Jadi, mulailah mengambil langkah-langkah positif sekarang juga!

Mengenal Bahaya Teknologi Tik bagi Anak-anak dan Remaja

Mengenal Bahaya Teknologi Tik bagi Anak-anak dan Remaja


Teknologi Tik, atau yang lebih dikenal dengan TikTok, telah menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer di kalangan anak-anak dan remaja saat ini. Namun, di balik kepopulerannya, ada bahaya yang perlu kita ketahui sebagai orangtua dan masyarakat pada umumnya.

Menurut pakar psikologi anak, Dr. Aulia Rahman, “Menggunakan Teknologi Tik secara berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak-anak dan remaja. Mereka bisa menjadi kecanduan dan terpengaruh oleh konten yang tidak pantas atau berbahaya.”

Salah satu bahaya utama dari Teknologi Tik adalah konten yang tidak sesuai untuk usia anak-anak dan remaja. Banyak video yang mengandung kekerasan, pornografi, atau perilaku negatif lainnya yang bisa merusak pola pikir dan perilaku anak-anak.

Selain itu, penggunaan Teknologi Tik juga dapat meningkatkan risiko cyberbullying dan grooming. Anak-anak dan remaja rentan menjadi korban intimidasi atau pelecehan online melalui platform ini. Hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan emosional mereka.

Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Perlindungan Anak Indonesia (APAI), 7 dari 10 anak di Indonesia pernah mengalami cyberbullying melalui media sosial, termasuk TikTok. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk mengenal bahaya Teknologi Tik bagi anak-anak dan remaja.

Sebagai orangtua, kita perlu melakukan pengawasan dan pembatasan terhadap penggunaan Teknologi Tik oleh anak-anak dan remaja. Dr. Aulia Rahman menyarankan, “Buatlah aturan yang jelas tentang penggunaan media sosial dan edukasikan mereka tentang bahaya yang mungkin terjadi. Komunikasi terbuka antara orangtua dan anak juga sangat penting dalam menghadapi masalah ini.”

Dengan mengenali bahaya Teknologi Tik bagi anak-anak dan remaja, kita dapat melakukan langkah-langkah preventif untuk melindungi generasi muda dari dampak negatifnya. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan online yang aman dan positif untuk perkembangan anak-anak dan remaja di masa depan.

Waspadai Bahaya Cyberbullying di Era Teknologi Tik

Waspadai Bahaya Cyberbullying di Era Teknologi Tik


Cyberbullying atau intimidasi daring merupakan ancaman yang semakin nyata di era teknologi Tik. Teknologi Tik yang kini sangat populer di kalangan remaja menjadi sarana utama bagi para pelaku cyberbullying untuk menyerang korban mereka secara anonim. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk waspadai bahaya cyberbullying di era teknologi Tik.

Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kasus cyberbullying di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh mudahnya akses remaja terhadap internet dan media sosial, termasuk aplikasi seperti TikTok. Dr. Anindya Hapsari, seorang psikolog, mengatakan bahwa cyberbullying dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan mental korban. “Korban cyberbullying sering kali mengalami depresi, kecemasan, bahkan dapat berujung pada tindakan bunuh diri,” ujarnya.

Sebagai orang tua atau pendidik, kita perlu memberikan pemahaman kepada anak-anak kita tentang bahaya cyberbullying. Menurut Dr. Anindya, penting bagi orang tua untuk mengawasi aktivitas online anak-anak mereka dan memberikan pendampingan dalam penggunaan teknologi. “Edukasi tentang pentingnya menghormati orang lain di dunia maya juga perlu terus ditanamkan,” tambahnya.

Tak hanya itu, para platform media sosial seperti TikTok juga perlu bertanggung jawab dalam mencegah cyberbullying. Menurut Susan McLean, seorang pakar keamanan online, “TikTok harus lebih proaktif dalam menghapus konten yang mengandung unsur cyberbullying dan memberikan sanksi kepada pelaku.” Dengan demikian, para pengguna TikTok dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam berinteraksi di platform tersebut.

Dalam menghadapi bahaya cyberbullying di era teknologi Tik, sikap waspada dan proaktif sangat diperlukan. Kita semua memiliki peran dalam mencegah dan memberantas cyberbullying agar internet menjadi tempat yang lebih aman dan menyenangkan untuk semua penggunanya. Jadi, mari kita bersama-sama waspadai bahaya cyberbullying di era teknologi Tik demi kebaikan bersama.

Dampak Negatif Teknologi Tik pada Generasi Muda Indonesia

Dampak Negatif Teknologi Tik pada Generasi Muda Indonesia


Teknologi Tik atau TikTok memang sedang menjadi tren di kalangan generasi muda Indonesia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada dampak negatif yang ditimbulkannya.

Salah satu dampak negatif dari penggunaan Teknologi Tik pada generasi muda Indonesia adalah penurunan produktivitas. Menurut pakar psikologi, dr. Aulia Rahman, “Banyak remaja yang terlalu banyak waktu dihabiskan untuk menonton dan membuat video di TikTok, sehingga mengabaikan tugas sekolah dan aktivitas produktif lainnya.”

Selain itu, penggunaan Teknologi Tik juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental generasi muda. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, penggunaan media sosial seperti TikTok dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan pada remaja.

Tidak hanya itu, penggunaan Teknologi Tik juga dapat meningkatkan risiko cyberbullying. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kasus cyberbullying di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya, dengan TikTok sebagai salah satu platform yang sering digunakan untuk melakukan tindakan tersebut.

Dampak negatif lainnya yang ditimbulkan oleh Teknologi Tik pada generasi muda Indonesia adalah menurunnya kualitas interaksi sosial. Menurut dr. Budi Santoso, seorang psikolog klinis, “Banyak remaja yang lebih memilih berinteraksi melalui media sosial daripada secara langsung, sehingga kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara nyata menjadi terganggu.”

Dalam menghadapi dampak negatif dari Teknologi Tik, penting bagi orangtua dan pendidik untuk terus memberikan pemahaman dan pengawasan yang tepat kepada generasi muda. Sebagai masyarakat Indonesia, kita perlu bersama-sama menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung perkembangan positif generasi muda.

Bahaya Kecanduan Teknologi Tik bagi Kesehatan Mental dan Fisik

Bahaya Kecanduan Teknologi Tik bagi Kesehatan Mental dan Fisik


Bahaya kecanduan teknologi Tik bagi kesehatan mental dan fisik memang tidak bisa dianggap remeh. Dalam era digital seperti sekarang ini, banyak orang terjebak dalam penggunaan aplikasi media sosial ini tanpa menyadari dampak negatifnya.

Menurut dr. Tito, seorang psikiater terkemuka, kecanduan teknologi Tik dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. “Penggunaan berlebihan dari aplikasi ini dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dan depresi,” ujarnya. Hal ini tentu sangat berbahaya, terutama bagi generasi muda yang rentan terpengaruh.

Tidak hanya itu, bahaya kecanduan teknologi Tik juga berdampak pada kesehatan fisik seseorang. Menurut Dr. Fitri, seorang ahli gizi, penggunaan teknologi Tik yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada mata, postur tubuh yang buruk akibat terlalu lama duduk di depan layar, serta gangguan pada sistem saraf akibat radiasi elektromagnetik.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard, ditemukan bahwa penggunaan media sosial seperti TikTok secara berlebihan dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan pada penggunanya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan tidak berlebihan.

Untuk itu, penting bagi kita untuk membatasi penggunaan teknologi Tik dan media sosial lainnya. Cobalah untuk menyediakan waktu khusus untuk beraktivitas di dunia nyata, seperti berolahraga, berkumpul dengan keluarga, atau membaca buku. Dengan begitu, kita dapat menjaga kesehatan mental dan fisik kita dari bahaya kecanduan teknologi Tik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa