Dampak negatif teknologi pada anak merupakan isu yang semakin mengkhawatirkan di era digital ini. Anak-anak semakin terpapar dengan berbagai gadget dan media sosial yang dapat berdampak buruk pada perkembangan mereka. Menurut Dr. Rina Agustina, seorang psikolog anak, penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur, kurangnya interaksi sosial, dan menurunkan kemampuan kognitif anak.
Dampak negatif tersebut dapat diatasi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memberikan batasan waktu penggunaan teknologi bagi anak. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Prof. Dr. Retno Indrawati, seorang ahli pendidikan, yang menyatakan bahwa penting bagi orangtua untuk mengawasi dan mengontrol penggunaan teknologi anak-anak.
Selain itu, orangtua juga perlu memberikan alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat bagi anak, seperti bermain di luar rumah, membaca buku, atau mengikuti kegiatan seni. Hal ini dapat membantu mengurangi ketergantungan anak pada teknologi dan meningkatkan kreativitas serta kecerdasan emosional mereka.
Menurut data yang dihimpun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penggunaan teknologi yang berlebihan pada anak-anak dapat berdampak negatif pada prestasi belajar mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya peran orangtua dalam mengontrol dan mengarahkan penggunaan teknologi anak-anak.
Dengan kesadaran akan dampak negatif teknologi pada anak dan upaya untuk mengatasinya, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih sehat, baik secara fisik maupun mental. Sebagai generasi penerus, anak-anak perlu dilindungi dari dampak buruk teknologi agar dapat menjadi individu yang berkualitas di masa depan.