Bahaya teknologi, terutama kecanduan gadget, telah menjadi perhatian serius di era digital ini. Banyak orang yang terjebak dalam dunia maya tanpa menyadari dampak negatifnya pada kesejahteraan mental. Menurut pakar kesehatan mental, kecanduan gadget dapat menyebabkan gangguan tidur, stres, dan bahkan depresi.
Seorang psikolog terkemuka, Dr. Andi Junaedi, mengatakan bahwa kecanduan gadget dapat mengganggu pola pikir dan emosi seseorang. “Ketika seseorang terlalu banyak menggunakan gadget, otaknya akan terus-menerus dipenuhi dengan informasi yang dapat menyebabkan kelelahan mental dan emosional,” ujarnya.
Selain itu, ketika seseorang kecanduan gadget, ia cenderung mengabaikan interaksi sosial di dunia nyata. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesepian, yang pada akhirnya berdampak negatif pada kesejahteraan mental seseorang.
Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Kesehatan Mental Indonesia, 7 dari 10 orang mengalami peningkatan stres akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Hal ini menunjukkan bahwa bahaya teknologi, khususnya kecanduan gadget, dapat berdampak buruk pada kesejahteraan mental masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi setiap individu untuk melakukan digital detox secara berkala. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membatasi penggunaan gadget, meningkatkan interaksi sosial di dunia nyata, dan melakukan aktivitas fisik yang dapat membantu mengurangi stres.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN Indonesia, Prof. Dr. Budi Handoyo, seorang pakar kesehatan mental, menekankan pentingnya kesadaran akan bahaya teknologi, terutama dalam hal kecanduan gadget. “Kita harus belajar untuk menggunakan teknologi secara bijak dan seimbang agar tidak merugikan kesejahteraan mental kita,” ujarnya.
Dengan demikian, kesadaran akan bahaya teknologi, khususnya kecanduan gadget, sangat penting untuk menjaga kesejahteraan mental kita. Mari kita berusaha untuk menggunakan teknologi dengan bijak demi kesehatan pikiran dan jiwa yang lebih baik.