Teknologi digital telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain. Namun, tahukah Anda bahwa ada bahaya teknologi digital bagi kesehatan manusia yang perlu diketahui?
Menurut Dr. Arie Febrianto, seorang pakar kesehatan mental dari Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, penggunaan teknologi digital yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. “Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar gadget dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dan depresi,” ujarnya.
Selain itu, bahaya radiasi dari perangkat elektronik seperti ponsel dan laptop juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik manusia. Menurut Dr. Andi Kurniawan, seorang ahli radiasi dari Universitas Gadjah Mada, paparan radiasi elektromagnetik dari perangkat elektronik dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan kesehatan mata.
Tak hanya itu, penggunaan teknologi digital yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan postur tubuh. Menurut Prof. Dr. Bambang Purnomo, seorang ahli ergonomi dari Universitas Indonesia, posisi duduk yang salah saat menggunakan gadget dapat menyebabkan nyeri leher, punggung, dan bahu.
Untuk mengurangi risiko bahaya teknologi digital bagi kesehatan manusia, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, batasi waktu penggunaan gadget setiap harinya. Kedua, pastikan Anda menggunakan perangkat elektronik dengan posisi yang ergonomis. Ketiga, jangan lupa untuk beristirahat secara teratur dan melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda.
Dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya teknologi digital bagi kesehatan manusia, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi ini. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. Budi Santoso, seorang pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Airlangga, “Teknologi digital bukanlah musuh, asalkan kita dapat mengontrol penggunaannya dengan bijak.”
Jadi, mari kita bersama-sama menjaga kesehatan kita dari bahaya teknologi digital yang ada. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.