Mengintip Bahaya Teknologi AI: Ancaman Terhadap Pekerjaan Manusia di Indonesia
Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) memang sedang berkembang pesat dan memberikan banyak kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, tahukah kamu bahwa di balik segala kelebihannya, teknologi AI juga dapat menjadi ancaman serius terhadap pekerjaan manusia di Indonesia?
Menurut data yang dilansir oleh Kementerian Ketenagakerjaan, penggunaan teknologi AI dapat menggantikan pekerjaan manusia, terutama yang bersifat rutin dan terprediksi. Hal ini dapat mengakibatkan banyak pekerja kehilangan pekerjaan mereka.
“Kita harus mengakui bahwa perkembangan teknologi AI dapat mengintip bahaya bagi pekerjaan manusia. Kita perlu waspada dan siap menghadapi perubahan ini,” ungkap Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri, seorang pakar teknologi informasi dari Universitas Indonesia.
Dalam konteks Indonesia, sektor pekerjaan yang paling rentan terhadap ancaman teknologi AI adalah sektor manufaktur, jasa, dan administrasi. Banyak pekerja yang berada di sektor-sektor tersebut harus siap menghadapi perubahan drastis dalam dunia kerja akibat perkembangan teknologi AI.
“Kita perlu mempersiapkan diri dengan meningkatkan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi AI. Hal ini penting agar kita dapat bersaing dan tetap relevan di pasar kerja yang semakin kompetitif,” tambah Prof. Dr. Bambang.
Pemerintah juga perlu turut campur tangan dalam mengatasi bahaya teknologi AI terhadap pekerjaan manusia. Program pelatihan dan pendampingan bagi pekerja yang terdampak teknologi AI perlu ditingkatkan agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
Dengan demikian, meskipun teknologi AI membawa banyak kemudahan dan efisiensi, kita tidak boleh lengah terhadap bahaya yang mengintip di balik perkembangannya. Kita perlu bersiap diri dan mengambil langkah-langkah yang tepat agar pekerjaan manusia tetap terjaga dan relevan di era teknologi AI.